Angan-Angan
Aku ingin menjadi
kunang-kunang. Dia memang terlihat terang dimalam hari, sebagaimana aku ingin
secercah cahaya sebelum kita pergi ke petang yang gelap.
Mungkin aku lebah,
kadangkala aku menyengatmu hingga hujan, namun aku selalu terbang dalam lubukmu
menebarkan serpihan cinta.
Aku ingin seperti
angin, agar disaat aku sirna, kau selalu bisa merasakan aku, memelukmu dalam
dingin dengan hangatnya ragaku.
Asap memang selalu
mengganggu, tapi aku memiliki pelindung,untuk tetap tidak lelah menghirup
cintamu, pelindung itu adalah buah kesetiaanku,yang telah kita rajut.
Temaram rindu
selalu mendekapku, aku selalu percaya, kau ada mengitariku layaknya bumi.
Mata indah itu
menusuk jiwaku, sehingga kadangkala aku hilang arah, karena bayanganmu yang
mengerjap diluasnya pandanganku.
Kau tau? Hitam itu
duka, dan putih adalah bahagia, namun kita abu-abu. Kita menari mengiringi
dunia dengan abu-abu.
Dan jika alam
memanggilmu, aku akan memohon dengan syahdu, agar ia mengangkatku ke tempat
manapun kau pergi.
Pada akhirnya,
telapak tangan kita tetap menyatu dengan erat, dan aku tetap bersamamu dengan
bahagia.
Komentar
Posting Komentar