sedihnya backstreet dan akhirnya putus karena menyerah :(
Lebah itu terlihat bahagia
ketika sedang menebarkan serbuk sari nya kepada bunga-bunga yang tengah
bermekaran..
Bunga-bunga itu sangat
bahagia, karena tanpa lebah mereka tidak bisa hidup, tidak bisa tertawa
bersama-sama dibawah derasnya huja yang menyakiti pucuk-pucuk dirinya.
Aku,
Aku berjalan sendirian
melihat betapa bahagianya mereka bermekaran,
Ya aku pun pernah sebahagia
itu,
Dia, yang selalu membuatku
semangat,
Dia, yang selalu tertawa
lepas di sela-sela kesedihan yg ada pada diriku.
Dia, yang selalu bisa
membuatku bahagia di setiap hariku.
Seuntai puisi ini,
mengingatkan padaku, betapa sedih rasanya, ketika aku kehilangan semua sumber
kebahagiaan dan semangat ku.
Saat bersama, kita memang
tidak pernah bisa terpisahkan, seakan kita adalah yang paling bahagia yang
berada di dunia.
Aku sangat mencintainya,
mencintainya, sangat mencintainya..
memang betul, itu betul bahwa
kita tidak bisa dipisahkan, karena semua kenangan bertahun-tahun telah merekat
dalam kehidupan yang selama ini kita jalani,
Semangatku,
Hidupku,
Kebahagiaanku,
Semua hilang ketika tembok
yang begitu besar menghalangi jarak di antara kita..
Sudah berkali-kali aku
mencoba membuat tembok itu retak, walaupun hanya seujung korek api.. Tapi tidak
bisa,
Tembok itu selalu menghalangi
setiap langkah yang akan kita lalui..
Sampai akhirnya semua
kenangan tentang masa depan yang akan kita hadapi, semua semangat yang akan
terus kita pertahankan, semua cara yang kita rajut agar mencapai kesuksesan,
pupus sudah..
Aku menyerah, karena
berkali-kali coba kita hancurkan secara halus, tidak pernah membuahkan hasil,
Aku menyerah..
Dan sekarang diriku menjadi
lemah seakan tak ada raga lagi..
Aku tidak lagi bisa
menghancurkan tembok itu sendirian,
saat ini,
semangatku,kebahagiaanku,senyumku,dan seluruh cita-cita hidupku terperangkap di
suatu kotak yang aku sendiri pun tak tahu bagaimana cara membukanya..
Aku akan terus berharap
tembok itu bisa runtuh pada waktu yang indah..
Komentar
Posting Komentar